Langsung ke konten utama

Postingan

@infoinmieayam: Mie Ayam Mas Arya

Nah kalau ini baru fresh walau tak fresh2 amat wokwokwok. Sebenarnya peristiwanya udah terjadi kemarin, tapi karena lupa nama warungnya, dan tadi pas balek kerja ngecek lagi, baru dah bisa ditulis sekarang. Gapapa lah daripada yang kemarin udah berminggu-minggu baru ditulis lagi wokwokwok. Pecah rekor untuk pertama kalinya, kali ini dengan full squad iceland, kembali melanjutkan perburuan mie ayam yang sepertinya sudah menjadi agenda rutin. Awalnya kami ingin mencoba mie ayam yang berada di Purus, namun karena mie ayamnya habis, akhirnya kami memutuskan untuk makan mie ayam di warung Mie Ayam dan Bakso Mas Arya. Warung ini berada di Jl. Taman Siswa, dekat Hotel Ibis dan tak jauh juga dari Warung Mie Ayam Tombo Ati. Kali ini saya mencoba mie ayam pangsit, meskipun pada awalnya ingin memesan mie ayam biasa saja. Dari segi rasa, menurut saya mie ayam di warung ini termasuk mie ayam manis, yang mana jarang ditemui di Padang. Dengan rasanya tersebut, menurut saya mie ayam di war

@infoinmieayam: Mie Ayam Mas Aan

Sebenarnya kunjungan ke warung Mie Ayam Mas Aan udah lewat seminggu atau dua minggu yang lalu. Karena waktu itu lagi mager nulis, baru dah ditulis saat ini wokwokwok. Melanjutkan kembali perburuan mie ayam, bersama personel Iceland yg hampir lengkap, kami mencoba mie ayam di warung Mie Ayam Mas Aan. Warung mie ayam ini berada di Jalan Aur Duri, persis lebih kurang 500 meter setelah perlintasan rel kereta api jika berangkat dari arah RS Tentara. Pilihan untuk makan mie ayam di warung ini karena dalam sering dilewati ketika saya memilih rute ini untuk pulang ke rumah. Dari segi rasa mie ayam di warung ini tak jauh beda dengan mie ayam lain yang sebelumnya pernah di coba. Rasa mie ayam di warung ini cenderung gurih dan asin. Untuk harga, mie ayam biasa di warung ini dijual seharga 12k saja, yaa standar lah untuk harga mie ayam di Padang. Selain mie ayam, di warung ini juga ada mieso, dengan harga jual yang sama dengan harga mie ayam. Secara keseluruhan, mie ayam di warung ini

@infoinmieayam: Mie Ayam Idola

Lanjuut mencari mie ayam lain di Kota Padang. Kali ini dengan personel yang lebih sedikit, saya dan Aa Haris mencoba mie ayam yang sudah diperhatikan cukup lama. Kami mencoba Mie Ayam Idola, yang berada di dekat GOR Haji Agus Salim (cek maps tersedia). Seperti biasa, saya memesan mie ayam pangsit, sementara itu Aa Haris memesan mie ayam bakso. Harga semangkok mie ayam pangsit di warung ini masih standar seperti mie ayam kebanyakan di Kota Padang, yaitu 12.000 rupiah saja. Untuk mie ayam bakso dijual seharga 15.000 rupiah. Dari segi rasa, mie ayam di warung ini cenderung gurih dan asin. Sepertinya dari beberapa warung mie ayam yang sudah saya kunjungi, kebanyakan mie ayam di Kota Padang memang lebih cenderung asin gurih. Toping ayam dan kerupuk pangsit yang disajikan juga melimpah ruah. Untuk mienya, mie di warung ini memakai mie ukuran kecil, cukup kenyal, dan tidak terlalu lembek. Bagi yang tidak terlalu suka mie yang agak lembek atau terlalu matang, mungkin cocok untuk me

@infoinmieayam: Mie Ayam Tombo Ati

Kembali ke formasi awal, saya, Mas Hanif, dan Aa Haris. Setelah sebelumnya kami masih muter-muter di daerah dekat toko, kali ini kami melanjutkan perburuan mie ayam menuju warung yang agak jauh dari toko. Kami mencoba mie ayam di warung Mie Ayam Tombo Ati, yang berada di depan kantor Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang Dan Pemukiman Provinsi Sumatera Barat (bisa cek langsung di maps). Sama seperti warung mie ayam sebelumnya yang kami kunjungi, warung Mie Ayam Tombo Ati juga merupakan warung tenda yang berada di pinggir jalan. Akan tetapi jika dibandingkan dengan warung sebelumnya, warung mie ayam ini lebih luas, sehingga agak lega lah posisi ketika makan mie ayam di warung ini. Seperti biasa, saya memesan mie ayam biasa, sementara Mas Hanif dan Aa Haris sama-sama memesan mie ayam bakso. Dari segi rasa, mie ayam di warung ini cenderung gurih dan asin. Toping ayam nya pun juga gurih, tidak manis sama sekali. Cocok lah bagi lidah saya, apalagi dicampur sambel ijo yang rasanya man

#1 Semua Berawal

Desa Suri, sebuah desa yang berada persis di kaki Gunung Kwa. Desa yang sangat menyenangkan untuk ditempati, karena lingkungan yang sangat asri, suasana sejuk khas pegunungan, dan berbagai tumbuhan yang masih terjaga. Desa inilah yang menjadi tempat bertumbuhnya Jo, seorang remaja tanggung yang mulai beranjak dewasa. Seperti halnya kebanyakan manusia lain ketika memasuki fase usia ini, ada saja hal yang ingin diketahui dan ingin dilakukan. Keinginan untuk melihat dunia luar, berinteraksi dengan banyak orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda, dan memperoleh pengetahuan sebanyak-banyaknya dari hal tersebut menjadi tujuan yang ingin diraih untuk saat ini. Entah sejak kapan dirinya mulai memiliki pemikiran seperti itu. Padahal Jo kecil dulunya hanyalah seorang anak kecil yang pemalas. Jangankan terbesit untuk memikirkan hal yang sedimikian rumit, untuk mengerjakan pelajaran dasar yang sudah berulang kali diajarkan saja dia enggan. Di otak kecilnya itu hanya ada keinginan untuk be

@infoinmieayam: Mie Ayam Simpang Ganting

Kembali melanjutkan perburuan, bersama hampir seluruh punggawa iceland, Mas Hanif, Aa Haris, Cindy, Kak Ai, dan Tasya, cuma minus Kak Lasma yg tidak bisa ikut. Kali ini kami mencoba mie ayam yang tak jauh dari toko, yaitu Mie Ayam Simpang Ganting. Sesuai namanya, mie ayam ini berada persis di Simpang Ganting, dekat dengan Mesjid Raya Ganting. Berbeda dengan dua warung mie ayam sebelumnya yang berada dalam sebuah toko, mie ayam ini hanya warung gerobak tenda di trotoar jalan. Meskipun demikian, rasa mie ayam ini tak kalah dari mie ayam sebelumnya. Dari segi rasa, bumbu mie ayam ini cenderung manis. Ukuran mienya kecil-kecil. Keunggulan mie ayam ini menurut saya terletak pada topingnya, ukuran potongan ayamnya besar-besar, selain itu bisa request balungan dan nambah kerupuk pangsitnya. Secara keseluruhan mie ayam di warung ini jos lah, enak dan cocok bagi saya sendiri. Namun dibalik semua itu, hal yang membuat saya sangat senang di warung ini adalah karena bisa ngobrol panjan

Ideal

Sebuah pertanyaan kecil untuk malam ini, Manakah yang lebih ideal, untuk ukuran menjadi seorang pemimpin, atau ketua, atau leader, atau apalah sebutan lainnya. Seorang yang tegas, menjadi seorang yang disegani, mungkin cenderung ditakuti, memunculkan posisi atau status yg jelas, saklek dengan tujuan, bisa mencapai tujuan tersebut dengan semua cara, namun terdapat jurang yg dalam hubungan antar sesama, karena adanya status posisi yang sangat kuat. Dengan, Seorang yang tidak tegas, cenderung turun ke bawah, sehingga bisa tidak dipandang sebagai seorang atasan, menghilangkan posisi dan status yang ada, sehingga cenderung lebih setara, tidak saklek dengan tujuan, sehingga tidak melakukan semua cara untuk tujuan itu, bahkan mungkin tidak bisa mewujudkan tujuannya, namun bisa menciptakan suasana yang menyenangkan, tanpa ada tembok maupun jurang status antar sesama. Entah.

@infoinmieayam: Mie Ayam Mas Rudy

Kembali lagi melanjutkan perburuan mie ayam di Kota Padang. Masih bersama Mas Hanif dan Aa Haris, bersama satu personel baru yg ikut dalam perburuan kali ini, Cindy, kami mencoba mie ayam yang jaraknya tak terlalu jauh dari rumah saya, yaitu Mie Ayam Mas Rudy. Warung Mas Rudy terletak di Jl. Sisingamangara, persis di seberang Wisma Kirana 1 (bisa dicek langsung di maps). Nuansa warung Jawa yang sering saya rasakan ketika di Jogja cukup kental ketika pertama kali masuk ke warung ini. Hal ini juga diamini oleh Mas Hanif, yg tumbuh besar di lingkungan Jawa Lampung, suasana di warung ini lumayan mengingatkan akan kampung halaman. Beberapa ornamen khas jawa, seperti dua wayang kulit yang dipajang di salah satu dinding warung ini, ditambah dengan iringan musik Om Sagita, semakin memperkuat kesan tersebut. Yaa lumayan lah bagi saya sendiri untuk mengobati rasa rindu akan tanah rantau. Masuk ke pembahasan mie ayam, menurut saya mie ayam di warung ini sangat mirip dengan mie ayam ya

Benang tipis antara pintar dan sombong

Sebuah pemikiran yang dalam beberapa waktu belakangan ini sering berputar di kepala saya. Mungkin pemikiran ini sering muncul berulang karena masih sempitnya pola pikir saya, atau masih belum banyak dan beragam orang-orang yang ditemui, atau bisa jadi juga karena sudah banyak melihat hal yang demikian. Betapa menakutkannya menjadi orang pintar, atau dalam artian lain sudah merasa pintar. Pemikiran ini pertama kali muncul mungkin pada saat pertama kali saya merantau ke Jogja. Awalnya pemikiran ini hanya untuk melihat ke diri sendiri, seorang anak kecil yang awalnya menganggap dirinya sudah tau banyak hal, akan tetapi pada akhirnya sadar ketika sudah keluar kandang sangat banyak hal lain yang tidak diketahui. Seorang anak kecil yang merasa bangga dengan hal yang dia ketahui, kemudian tersentak dengan keterbatasan ilmu yang ada. Akhirnya, muncul kesadaran dan rasa malu, kenapa bisa menganggap diri sebegitu tau, merasa lebih tinggi, dan bisa dengan begitu mudah menganggap remeh orang lain,

@infoinmieayam: Mie Ayam Bakso Tos Ambacang

Kembali berburu mie ayam. Sudah hampir 4 bulan saya tidak menyantap makanan lezat yang satu ini. Kali ini saya kembali memulai perburuan, di Kota Padang, daerah yg berbeda dari sebelumnya, setelah balek kampung pada awal september tahun lalu. Bersama 2 orang teman, Mas Hanif dan Aa Haris, saya mencoba mie ayam yang direkomendasikan oleh Aa Haris, yaitu Mie Ayam Tos Ambacang. Mie ayam ini berada persis di depan SMKN 9 Padang, di seberang Hotel Axana. Yaa tak jauh lah dari tempat bekerje membanting tulang wokwokwok. Secara keseluruhan, ini mie ayam paling enak yg pernah saya coba di Padang (karena emang belum pernah nyoba mie ayam yang lain :D). Ukiran mie di warung ini termasuk mie yang kecil dan kuahnya gurih lebih ke asin. Cocok lah dengan ciri mie ayam yg saya suka, jadi menurut saya pribadi mie ayam ini termasuk list mie ayam enak.  Untuk harga sedikit mahal jika dibandingkan dengan mie ayam di Jogja, tapi masih di standar harga mie ayam di Padang. Saya membeli semangkok