Kembali melanjutkan perburuan, bersama hampir seluruh punggawa iceland, Mas Hanif, Aa Haris, Cindy, Kak Ai, dan Tasya, cuma minus Kak Lasma yg tidak bisa ikut. Kali ini kami mencoba mie ayam yang tak jauh dari toko, yaitu Mie Ayam Simpang Ganting.
Sesuai namanya, mie ayam ini berada persis di Simpang Ganting, dekat dengan Mesjid Raya Ganting. Berbeda dengan dua warung mie ayam sebelumnya yang berada dalam sebuah toko, mie ayam ini hanya warung gerobak tenda di trotoar jalan. Meskipun demikian, rasa mie ayam ini tak kalah dari mie ayam sebelumnya.
Dari segi rasa, bumbu mie ayam ini cenderung manis. Ukuran mienya kecil-kecil. Keunggulan mie ayam ini menurut saya terletak pada topingnya, ukuran potongan ayamnya besar-besar, selain itu bisa request balungan dan nambah kerupuk pangsitnya. Secara keseluruhan mie ayam di warung ini jos lah, enak dan cocok bagi saya sendiri.
Namun dibalik semua itu, hal yang membuat saya sangat senang di warung ini adalah karena bisa ngobrol panjang dengan mas nya. Karena yang jualan asli dari Jawa, dari Solo dan Kendal, otomatis ilmu bahasa jawa yang udah ketanam selama lima tahun lebih kepakai kembali :D. Bersama Mas Hanif tentu saja, saya bisa ngobrol lama hingga teman-teman yang lain pulang duluan wokwokwok, mulai dari pengalaman mas nya selama di Padang, kesehariannya, dan banyak hal menarik lainnya. Yaa bisa ngobrol sampai jam 11 lebih menjadi sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan tentunya. Selain itu di sela-sela obrolan, saya melihat banyak pembeli di warung ini merupakan orang-orang Jawa yang menetap di Padang. Jadi setidaknya bisa disimpulkan kalau rasa mie ayam di warung ini tidak jauh beda dengan mie ayam yang bisa ditemui di daerah Jawa. Mantap lah pokoke.
Seperti biasa, untuk informasi lebih bisa dicek langsung di akun instagran @infoinmieayam. Wokeeh.
Komentar
Posting Komentar