Seminggu terakhir adalah waktu yang lumayan padat bagi saya. Bukan untuk bekerja tentu saja karena sekarang lagi jadi pengangguran sukses wokwokwok, tapi saya melakukan dua kali perjalanan yang lumayan jauh, dengan mengendarai motor. Perjalanan ini juga menjadi debut bagi motor revo petarung, karena sebelumnya cuma dipakai untuk perjalanan dalam kota saja.
Setelah hampir 5 tahun saya mengendarai motor vario 150 pemberian emak, sejak bulan oktober tahun lalu saya mulai memakai motor revo. Karena beberapa waktu lalu masih bekerja, jadinya yaa motor ini hanya saya gunakan untuk keperluan perjalanan dari rumah ke tempat kerja doang, tanpa pernah sekalipun saya bawa untuk pergi main atau perjalanan jauh. Jadilah pada hari Sabtu tgl 4 Juni 2022 perdana saya tes ketangguhan motor ini untuk perjalanan jauh.
Perjalanan ini sebenarnya sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Tujuannya yaa hanya sekedar ingin mengajak Mas Hanif jalan-jalan, biar nggak sia-sia udah lama merantau ke Sumatera Barat tapi nggak tau gimana tampilan bentang alamnya. Karena tgl 4 kemarin pas dengan tanggal off nya Mas Hanif, jadilah kami berangkat dengan tujuan ke Air Terjun Langkuik Tinggi.
Air Terjun Langkuik Tinggi berada di daerah Malalak, Kabupaten Agam. Lokasi ini tidak terlalu jauh dari Kota Padang, kira-kira 2 jam lah dengan mengendarai motor. Jalanannya juga enak, tidak terlalu ramai dengan kendaraan, karena daerah Malalak memang menjadi jalur alternatif bagi yang ingin pergi ke Bukittinggi. Jalur yang dilalui naik turun, sesuai dengan jalur pegunungan, cocok lah untuk mentes kekuatan motor revo petarung. Pemandangannya juga mantap dan sejuk, sesuai lah dengan daerah yang berada di kaki pegunungan.
Sayangnya sesampainya di lokasi, kami tidak bisa masuk ke lokasi Air Terjun Langkuik Tinggi, sebab tempat ini sedang tutup karena ada masalah yang berkaitan dengan tempat wisata ini. Karena tidak bisa mencapai rencana awal, jadilah kami hanya ngopi-ngopi sejenak di warung pinggir jalan, sembari menikmati pemandangan yang ada dari ketinggian.
Sudah kadung jalan jauh, akhirnya saya mengajak Mas Hanif ke Danau Maninjau, dengan syarat harus kuat duduk di motor lama karena jalur yang diambil untuk pulang ke Padang lebih jauh daripada pas berangkat. Setelah disetujui, berangkat lah kami menuju Danau Maninjau.
Tidak ada rencana lebih jauh untuk tujuan berikutnya, kami hanya sekedar berkendara saja. Mulai dari Malalak, kemudian sampai di daerah Matur, turun di Kelok 44, hingga sampai di Danau Maninjau. Sesampainya di Danau Maninjau, kami hanya singgah sebentar di Mesjid Raya Bayur untuk Dzuhuran, dan lanjut makan siang di warung pinggir danau.
Perjalanan kami lanjutkan menuju ke kota Padang. Kami menuju ke arah Lubuk Basung, dan singgah sebentar untuk Asharan. Kemudian lanjut lagi ke arah Sungai Limau, kemudian masuk di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Kami singgah sebentar di daerah Ulakan untuk Maghriban. Kemudian lanjut lagi menyisiri daerah pantai barat Sumatera, hingga kemudian sampai di Kota Padang malam harinya, kira-kira pukul 20.30 WIB. Perjalananpun kami tutup dengan makan Mie Ayam di Pondok Bakso Mas Maman Jati. Makan mie ayam setelah perjalanan panjang memang pas dan enak.
Kalau ditotal-total, lebih kurang hampir 12 jam lebih kami melakukan perjalanan. Waktu yang cukup untuk mentes ketangguhan motor revo ini, karena selain menjadi durasi waktu terlama saya mengendarai motor ini, medan yang dilalui juga sangat beragam dan menantang, mulai dari jalanan menanjak di pegunungan, hingga jalanan datar di daerah pesisir pantai. Secara keseluruhan saya puas dengan performa motor ini. Selain itu, hal yang paling penting, bensinnya bener-bener irit, sehingga makin pd untuk pergi main jauh lagi kedepannya wokwokwok. Mantaaap.
Mantaap
BalasHapus