Langsung ke konten utama

Akhirnya Jumatan Lagi


Setelah sekian lama tidak jumatan, akhirnya hari ini saya kembali jumatan di masjid dekat rumah. Saya terakhir kali jumatan pada awal bulan Juli yang lalu, sebelum berangkat ke Yogyakarta. Di Jogja saya tidak pernah jumatan sama sekali, karena memang beberapa masjid di dekat kos tidak ada yang menyelenggarakan shalat jumat. Walaupun ada, itupun hanya terbatas untuk warga sekitaran masjid. Akhirnya setelah kembali ke Padang akhir Agustus yang lalu dan menyelesaikan masa karantina mandiri, saya bisa kembali melaksanakan shalat jumat.

Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari rutinitas yang saya lakukan ini. Cuma ada sedikit rasa ‘prihatin’ dari apa yang saya lihat ketika jumatan tadi. Sepengamatan saya masih ada beberapa orang yang tidak menggunakan masker ketika datang ke masjid untuk shalat jumat. Hal ini cukup riskan sebenarnya, karena beberapa hari belakangan, angka kasus covid di Sumatera Barat berada di atas angka 100an, dan Padang menjadi daerah yang banyak menyumbang angka kasus tersebut. Bahkan pemerintah sudah mengeluarkan peraturan baru untuk menindak lanjuti banyaknya warga yang lalai terhadap protokol kesehatan, khususnya memakai masker. Meskipun bagi saya sendiri sebaiknya pemerintah kota maupun provinsi untuk kembali melakukan lockdown/psbb agar dapat menekan angka kasus di tengah masyarakat.

Tapi yaa begitulah, di tengah situasi yang gawat pada saat ini sepertinya memang susah jika ingin mengambil keputusan untuk menguntungkan semua pihak. Akan selalu ada hal yang harus dikorbankan. Yaa mau bagaimana lagi. Sebenarnya saya juga agak sedikit takut saat jumatan tadi. Mau bagaimanapun juga, terdapat kerumunan orang pada saat melakukan hal tersebut, plus ada beberapa orang yang tidak abai dengan menggunakan masker. Setidaknya cuma niat ingin melakukan ibadah saja yang bisa saya pikirkan. Untuk hal penerapan protokol kesehatan atau apalah namanya, saya cuma bisa mempraktekkan pada diri sendiri dan keluarga agar setiap keluar rumah selalu menggunakan masker dan selalu membersihkan badan ketika balik ke rumah. Setidaknya saya sudah berusaha menjaga kesehatan diri sendiri dan orang di sekitar saya.

Semoga kita sehat selalu dan semangat dalam menghadapi pandemic ini. Selalu santai dan bersenang-senang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

@infoinmieayam: Mie Ayam Mas Arya

Nah kalau ini baru fresh walau tak fresh2 amat wokwokwok. Sebenarnya peristiwanya udah terjadi kemarin, tapi karena lupa nama warungnya, dan tadi pas balek kerja ngecek lagi, baru dah bisa ditulis sekarang. Gapapa lah daripada yang kemarin udah berminggu-minggu baru ditulis lagi wokwokwok. Pecah rekor untuk pertama kalinya, kali ini dengan full squad iceland, kembali melanjutkan perburuan mie ayam yang sepertinya sudah menjadi agenda rutin. Awalnya kami ingin mencoba mie ayam yang berada di Purus, namun karena mie ayamnya habis, akhirnya kami memutuskan untuk makan mie ayam di warung Mie Ayam dan Bakso Mas Arya. Warung ini berada di Jl. Taman Siswa, dekat Hotel Ibis dan tak jauh juga dari Warung Mie Ayam Tombo Ati. Kali ini saya mencoba mie ayam pangsit, meskipun pada awalnya ingin memesan mie ayam biasa saja. Dari segi rasa, menurut saya mie ayam di warung ini termasuk mie ayam manis, yang mana jarang ditemui di Padang. Dengan rasanya tersebut, menurut saya mie ayam di war

Tahu Gimbal Dilla

Kali ini saya dan nona mencoba sarapan yang berbeda. Kami mencoba tahu gimbal di warung Tahu Gimbal Dilla. Warung ini berada di Jl. Parangtritis KM 7, tak jauh dari kampus ISI dan Puskesmas Sewon 1 (ada di maps). Saya tau tentang makanan ini dari nona setelah dia nemu info di instagram. Karena tahu gimbal adalah makanan yang disiram dengan bumbu kacang, tentu saja saya suka dengan makanan ini. Selain itu harga untuk sepiring tahu gimbal juga murah, hanya 13k saja. Kali ini saya dan nona memesan tahu gimbal dan teh anget. Kalau bisa dideskripsikan, di dalam sepiring tahu gimbal terdapat potongan tahu tentu saja, telor ceplok, kubis, kupat, gorengan udang, dan kerupuk. Semua itu digabung menjadi satu dan disiram dengan bumbu kacang yang tumpah ruah. Secara keseluruhan tahu gimbal di warung ini sangat enak dan cocok bagi lidah saya, dan juga sangat mengenyangkan.

@infoinmieayam: Mie Ayam Bakso Tos Ambacang

Kembali berburu mie ayam. Sudah hampir 4 bulan saya tidak menyantap makanan lezat yang satu ini. Kali ini saya kembali memulai perburuan, di Kota Padang, daerah yg berbeda dari sebelumnya, setelah balek kampung pada awal september tahun lalu. Bersama 2 orang teman, Mas Hanif dan Aa Haris, saya mencoba mie ayam yang direkomendasikan oleh Aa Haris, yaitu Mie Ayam Tos Ambacang. Mie ayam ini berada persis di depan SMKN 9 Padang, di seberang Hotel Axana. Yaa tak jauh lah dari tempat bekerje membanting tulang wokwokwok. Secara keseluruhan, ini mie ayam paling enak yg pernah saya coba di Padang (karena emang belum pernah nyoba mie ayam yang lain :D). Ukiran mie di warung ini termasuk mie yang kecil dan kuahnya gurih lebih ke asin. Cocok lah dengan ciri mie ayam yg saya suka, jadi menurut saya pribadi mie ayam ini termasuk list mie ayam enak.  Untuk harga sedikit mahal jika dibandingkan dengan mie ayam di Jogja, tapi masih di standar harga mie ayam di Padang. Saya membeli semangkok