Kemarin, diri ini baru
selesai menonton salah satu film yang mengangkat nama Tom Hanks, yaitu Forrest
Gump. Film ini rilis pada tahun 1994 dan disutradarai oleh Robert Zemeckis.
Film ini berhasil meraih 13 Piala Oscar, termasuk nominasi aktor terbaik atas
peran Tom Hanks sebagai pemeran utama dalam film tersebut.
Secara keseluruhan, film
ini bercerita tentang lika-liku kehidupan Forrest Gump, seseorang ‘berkebutuhan
khusus’. Sepenangkapan diri ini, terdapat 6 plot cerita (jika bisa disebut
demikian) dalam film ini, yaitu 1) kehidupan masa kecil Forrest Gump, 2) masa
sma dan kuliah, 3) masa ketika mengikuti wajib militer, 4) menjadi pengusaha
udang, 5) berlari mengelilingi Amerika, 6) terakhir ketika dia menikah.
Pembagian porsi cerita pada masing-masing plot terasa sangat seimbang, sehingga
memberikan berbagai warna dalam film ini. Meskipun demikian, menurut diri hal
yang sangat menarik dalam film ini adalah kasus penembakan beberapa tokoh yang
diberitakan dalam beberapa adegan dalam film ini. Uniknya, beberapa tokoh
tersebut bertemu dengan Forrest Gump beberapa saat sebelum mereka tertembak,
seperti Presiden Kennedy dan John Lennon.
Selain itu adegan yang
cukup menarik adalah ketika Forrest Gump memperlihatkan luka tembak di
pantatnya kepada Presiden Amerika, sehingga seolah-olah sedang ‘memantati’
orang nomor satu Amerika. Adegan itu mengingatkan diri ini pada salah satu
cerita Abu Nawas dalam dongeng Seribu Satu Malam. Ketika Abu Nawas ditantang
oleh temannya apakah dia berani ‘memantati’ raja tanpa membuat dia marah. Abu
Nawas menyanggupi tantangan temannya tersebut. Kemudian dia menjahit karpet
kecil di celananya. Ketika ada acara di istana kerajaan, dia selalu duduk di
tanah meskipun raja menyuruh dia duduk di karpet. Ketika raja menanyakan kenapa
dia begitu, Abu Nawas pun memperlihatkan karpet di pantatnya seraya berkata
bahwa dia sudah duduk di karpet. Raja pun tertawa melihat hal tersebut tanpa
sadar bahwa dirinya sudah ‘dipantati’ oleh Abu Nawas.
Kembali ke pembahasan
film Forrest Gump, selain bercerita tentang kehidupan Forrest sebagai tokoh
utama, film ini juga mengangkat isu yang mungkin masih relevan pada saat ini.
Beberapa contoh isu yang diangkat dalam film ini adalah isu bullying dan
rasial. Kedua isu ini diceritakan cukup baik di dalam film ini.
Jika ditanya, apa hikmah
menonton film ini? Setidaknya diri ini bisa belajar dari sosok Forrest Gump. Meskipun
dicemooh dan ditertawakan oleh orang sekitarnya, dirinya tetap optimis dalam
menjalani hidup, hingga menjadi orang sukses dan mempunyai kekayaan berlimpah.
Ketika dirinya kaya pun, dia hanya menggunakan sedikit kekayaannya untuk
dirinya sendiri dan sisanya dia gunakan untuk kegiatan amal. Selain itu,
perjuangan Forrest untuk meraih cinta Jenny (sahabat kecilnya) patut diacungi
jempol. Meskipun Jenny seringkali menolak cintanya, pada akhirnya dia berhasil
mewujudkan impiannya dan menikahi wanita yang dia cintai. Pembawaan cerita yang
kompleks namun mudah untuk dinikmati membuat waktu 2 jam 30 menitan terasa
tidak terlalu lama ketika menonton film ini.
Sumber gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/Forrest_Gump
Komentar
Posting Komentar